Kamis, 28 Februari 2013

KASIH IBU

Ibu. Tiga huruf  yang dirangkai menjadi sebuah kata mepunyai makna yang sangat penting bagi kehidupan anak manusia. Ibu yang mengandung selama Sembilan bulan, lalu  melahirkan  dengan susah payah, kemudian menyapihnya selama dua tahun.  Ketika anaknya  masih  kecil, siang dan malam bergadang untuk menjaganya  agar terhindar dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan. Sungguh besar

Sabtu, 23 Februari 2013

Guru Berkarakter

Kemorosotan moral terus terjadi ditengah masyarakat semakin mengkhawatirkan akan  perkembangan generasi muda. Setiap hari ada saja perilaku yang menyimpang dari norma yang berlaku dari kebiasaan dalam masyaralakat.  Balapan liar, tawuran,  pencurian, komsumsi obat terlarang  merupakan  sekelumit kisah yang sering terdengar dan sangat meresahkan kehidupan masyarakat.

Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap kemerosotan moral ini?  Semua pihak seakan saling menunjuk untuk mempertanggung jawab masalah yang sedang terjadi. Jika sedikit mau berdamai semua pihak bertanggng jawab terhadap permasalahan moral generasi muda.  Keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan elemen yang saling berhubungan satu sama lain dalam hal ini.
Keluarga terutama kedua orang tua adalah pihak yang pertama dan utama yang harus bertanggung jawab terhadap perkembangan moral anak. Pembentukan moral dimulai dari rumah dengan menanamkan nilai-nilai akhlak Islami sejak anak masih dalam kandungan.   Pendidikan yang diberikan oleh orang tua dirumah sangat berpengaruh kepada perkembangan selanjutnya ketika bergaul dalam lingkungan pendidikan ataupun  lingkungan masyarakat. Anak lahir bagai kertas putih kosong, kedua orang tuanyalah yang menulis dikertas  tersebut.  Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari Muslim Rasulullah saw bersabda bahwa setiap anak lahir kedunia dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanya yang menjadikan anak tersebut majusi, nasrani atau yahudi.  Makanya dalam Islam sangat dianjurkan ketika bayi lahir untuk memperdengarkan kalimat tauhid ditelinganya dengan cara mengazankan. Hal tersebut dimaksudkan sebagai pendidikan pertama dalam pembentukan karakter Islami setelah seorang anak manusia hadir kedunia ini.
Kedua orang tualah yang bertanggung jawab terhadap pembentukan prilaku seorang anak. Baik buruknya yang terjadi di kemudian hari merupakan hasil pembinaan dari orang tua. Seringkali kita mendengar bahwa anak tidak jauh beda karakter dari kedua orang tuanya. Dalam bahasa Aceh disebutkan “Kiban u meunan minyek, kiban ureung chiek menan aneuk”. Karena pada dasarnya seorang anak pertama kali akan meniru kebiasaan yang didengar ataupun akan melakukan sesuatu yang dilihat dari kedua orang tuanya.
Ketika sudah mencapai usia pendidikan  formal,  seorang anak  akan masuk  lembaga pendidikan sekolah.  Disinilah tanggung jawab guru dalam membentuk karaktek anak. Guru, sebagai orang tua kedua setelah ayah dan ibu dirumah, tentunya mempunyai peran peneting terhadap pembentukan karakter moral generasi muda bangsa ini. Karenanya sosok guru untuk melakukan peran penting dalam mengemban tanggung jawab ini sudah sepatutnya  mempunyai moralitas baik untuk diteladani.
Guru sebagai sosok pendidik  yang ditiru dan digugu harus mempunyai karakter terpuji untuk menginspirasi anak didik menjadi lebih baik. Ironisnya,  Ada prilaku oknum guru seringkali menorehkan noda hitam dunia pendidikan dengan melakukan perbuatan asusila. Pelecehan kepada peserta didik, tindak kekerasan berlebihan dalam proses pengajaran  hingga menyebabkan trauma anak, berurusan dengan pihak hukum karena terlibat barang haram maupun prilaku amoral lainnya yang mencoreng nama baik seorang pendidik.
Melihat rumitnya persoalan didalam dunia pendidikan, pemerintah berusaha membenahi kurikulum untuk memperbaiki kemerosotan moral bangsa. Berbagai macam kurikulum dan metode pembelajaran dilakukan sebagai upaya mencari solusi dari permasalahan moral yang semakin komplek. Setiap pergantian pejabat bidang pendidikan muncul gagasan dan ide-ide baru untuk diimplementasikan pada anak didik.  Untuk saat ini pemerintah menerapkan kurikulum berkarakter pada pendidikan nasional.
Tentunya tidaklah berlebihan dalam mencapai tujuan kurikulum berkarakter harus dimulai dari pribadi pendidik itu sendiri, sebagai orang yang berinteraksi lansung dengan anak didik. Pendidikan berkarakter tidak hanya cukup ditulis dalam kurikulum terstruktur dengan rapi. Karena pada dasarnya kurikulum hanyalah sebuah konsep. Pencapaian konsep tersebut berada dipihak sekolah khususnya guru. Dengan kata lain, sebelum mengajar anak didik dengan menggunakan perangkat pembelajaran (kurikulum, silabus, dan RPP) dengan embel-embel karakter, maka terlebih dahulu yang harus berkarakter adalah gurunya.
Guru berkarakter merupakan guru yang memiliki kompotensi dibidang kepribadian dan bidang profesional. Sebagai sosok teladan  bagi peserta didik, guru harus mempunyai  kepribadian yang berhubungan dengan karakter terpuji. Mira Pasolong dalam tulisannya tentang guru berkarakter menyebutkan sifat-sifat berkarakter seorang guru yaitu memiliki sifat religious, jujur, bertanggung jawab, disiplin, penuh kasih sayang, sopan, menghargai, tenggang rasa, optimis, percaya diri dan berjiwa besar.
Nilai-nilai positif ini akan menjadi teladan bagi peserta didik. Seorang anak akan melihat karakter gurunya dan  mengimplementasikan dalam pergaulan kesehariannya. Keteladanan.  Itu hal yang paling penting. Ketika memberikan suatu aturan kepada anak didik, tentunya guru harus memberi contoh terlebih dahulu. Aturan yang diterapkan haruslah bersifat adil. Memberi hukuman apabila ada anak yang datang terlambat, maka

Demoralisasi Remaja

Merebaknya kasus prostitusi di Bireuen beberapa minggu yang lalu telah menghebohkan masyarakat Aceh. Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibat remaja perempuan usia sekolah dan lokasi keadiannya juga di bumi serambi Makkah Aceh tercinta. Kejadian tersebut hendaknya menjadi pelajaran kepada kita untuk mendidik dan menjaga generasi muda agar tidak terpengaruh dengan kemungkaran. Perkembangan zaman globalisasi banyak membawa pengaruh negative bagi kehidupan masyarakat terutama kaum remaja. Pengaruh negative disebabkan oleh faktor ekternal dan internal dalam diri seseorang. Faktor internal berupa kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berbuat baik atau menyalahi aturan Allah. Ketika aqidah seorang mantap tentunya tidak akan mudah terpengaruh pada hal yang tidak baik tapi sebaliknya bila keimanannya tipis, kehidupannya akan berjalan tanpa aturan halal haram. Sedangkan faktor external adalah faktor berpengaruh yang terdapat diluar anggota tubuh seseorang atau berasal dari lingkungan sekitar, bisa melalui pergaulan. Banyak kasus kejahatan dipicu oleh pengaruh seorang teman. Kasus tawuran antar pelajar sebagai contoh kejahatan yang dilakukan oleh pelajar karena ikut-ikutan kawan, kalau tidak ikut membela kawan berkelahi dianggap tidak solidaritas atau adanya perasaan takut tidak adanya yang berkawan dengan dia karena tidak mau terlibat dengan teman sebaya yang suka melakukan hal-hal gila. Sebagai orang tua atau pihak yang bertanggung jawab terhadap generasi muda penerus bangsa dan agama, patut kiranya memerhatikan beberapa hal sebagai penyelamat mareka dunia akhirat, antara lain; pertama, membekali generasi muda dengan pendidikan agama. Iman menjadi fondasi dasar bagi seseorang dalam menjalani ganasnya kehidupan dunia. Jika imannya sudah mantap, hidupnya akan terarah kepada perbuatan baik dan tidak akan mudah terpengaruh godaan untuk berbuat mungkar. Inilah yang menjadi factor internal bagi seseorang dalam mengendalikan nafsu duniawi. Tanggung jawab pertama dalam menanamkan keimanan adalah orang tua. Anak lahir dalam keadaan putih bersih, kemudian orang tua sebagai pihak pertama yang membimbing dan membina seorang anak menjadi manusia ihsan. Rasulullah saw bersabda “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Orang tuanyalah yang akan menjadikan ia sebagai Yahudi Nasrani dan Majusi” (HR. Bukhari) . Selanjutnya tanggung jawab membina dan mendidik generasi muda berpindah ke lembaga pendidikan formal. Disinilah guru berperan sebagai tokoh utama dalam membentuk pribadi seorang anak menjadi ummatan wasatan. Kedua, perhatian dan kasih sayang orang tua. Anak sebagai pribadi yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang keluarga terutama orang tua. Apalagi seorang anak dalam usia pertumbuhan butuh belaian dan pelukan. Ketika anak terluka dan bermasalah dengan teman sebayanya di sekolah, dia butuh tempat mengadu serta berkeluh kesah. Adakalanya anak tidak pernah terbuka dengan orang tua karena dilatar belakangi oleh orang tua yang jarang menanggapi dengan serius setiap anak menceritakan persoalan yang dihadapinya. Kadang seorang anak lebih terbuka kepada kawan sebaya dan gurunya dalam setiap persoalan yang dihadapi. Sehingga tidak mengherankan seorang anak akan melarikan diri pada hal hal yang tidak baik karena tidak mendapatkan perhatian dari keluarga. Banyak kasus demoralisasi yang terjadi dalam masyarakat dilakukan oleh anak-anak yang kurang perhatian dari keluarga. Anak dari orang tua broken home, anak dari orang tua sibuk berkerja dan orang tua yang terlalu mengekang anaknya. Ketiga, berdoa kepada Allahg swt. Setelah memberikan yang terbaik kepada anak-anak tercinta, tentunya jangan pernah lupa berdoa kepada yang Maha Kuasa agar diberikan yang terbaik di dunia dan akhirat. Sebagai orang tua atau guru tentunya tak sanggup mengawal anak setiap detiknya. Banyak celah seorang akan terpengaruh kepada hal yang tidak baik. Orang tua juga manusia dengan berbagai kelemahan, karenanya setiap waktu untu selalu berdoa kepada Allah swt untuk memberikan yang terbaik kepada generasi muda dan terhindar dari segala tindakan yang mendekati kepada kemungkaran. Tidak ada kata terlambat untuk berbuat. Semua kita bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anak bangsa. Semoga generasi Aceh terhindar dari demoralisasi yang menghancurkan bangsa dan agama. Amin ya Rabb

Rabu, 20 Februari 2013

BERCANDA DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Kerja kantoran atau di lembaga pendidikan sering membuat seseorang tertekan dengan banyaknya kerjaan atau tuntutan tugas  yang menumpuk. Setiap hari terus berhadapan dengan tuntutan dari atasan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada  public.  Dalam kondisi seperti ini semua orang membutuhkan penyegaran dan bercanda. Canda tawa adalah obat penghilang stress dan hidup ini akan terasa menyenangkan apabila ada canda tawa.

Sabtu, 16 Februari 2013

The power of Perempuan

Katanya perempuan kaum  lemah.  Katanya perempuan  makhluk yang harus diberdayakan. Katanya perempuan itu makhluk yang sangat rapuh. Itu katanya. Nyatanya tidak semuanya benar. Betapa banyak sejarah telah mencatat kehebatan seorang perempuan melebihi  kekuatan  kaum laki-laki dalam  berkarya. Sebagai pemimpin, pembisnis, penulis dan pemikir. Walau tak sedikit juga kehebatan kaum perempuan dalam  menghancurkan melebihi  kaum Adam. 

Sabtu, 09 Februari 2013

JIHAD DI ERA GLOBALISASI

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan berbagai kemudahan bagi kehidupan manusia. Perkerjaan bisa selesai dengan cepat, perjalanan jauh bisa dicapai dengan waktu yang singkat, komunikasi tidak perlu bertatap muka lansung, semua itu merupakan hal-hal positif dari perkembangan teknologi modern yang bisa dinikmati oleh ummat manusia hari ini. Dunia terasa berada dalam genggaman. Jarak dan waktu tidak lagi menjadi halangan dalam mengerjakan suatu kegiatan. Di samping hal positif, tentunya kemajuan tersebut juga menghadirkan dampak negatif bagi kemaslahatan hidup ummat manusia.

Kamis, 07 Februari 2013

Ayo menulis dengan CInta

Menulis. Sebuah kata yang penuh makna. Kata demi kata dirangkai menjadi sebuah kalimat. Dari kalimat sudah sedikit terlihat maksud yang ingin disampaikan melalui tulisan. Kemudian untuk menjelaskan maksud yang ingin disampaikan melalui tulisan secara mendalam, kalimat dirangkai lagi menjadi paragaf – paragaf panjang berisi penjelasan yang lebih kompleks.

PENGALAMAN MENARIK

Hari ini tanggal 6 Febuari 2013 berbagai pengalaman menarik terjadi dalam hidupku. Dimulai tadi pagi ketika berangkat ban sepeda motor (simeong ijo) kempes. Dah beres telat ditambah lagi kempes ban. Tentunya bukan rahasia lagi kalau kehidupan kota Banda Aceh, jika keluar rumah jam setengah delapan lebih seidkit sudah mulai macet. Mulai dari jembatan lamnyong daerah Darussalam reda sebentar macetnya disambong lagi sampe di depan kantor Gubernur. Macet di dua tempat tersebut menjadikan masuk kerja bertambah telat..nasib….nasib…nasinb

Selasa, 05 Februari 2013

Ketika suara


Semalam seorang ustaz yang berceramah di Masjid Raya Baiturrahman  Banda Aceh menceritakan sebuah kisah yang sangat ironis ditengah mayoritas kehidupan masyarakat Islami.  Di mana ada seorang  yang mengaku beragama Islam datang kepada teungku imum  mengadukan kepadanya bahwa selama ini merasa terganggu dengan suara azan  dan halaqah yang di Masjid tempat tinggalnya  yang mengaku sangat terganggu karena menggunakan pengeras suara. Sehingga berencana  menggugat pengurus masjid dilingkungan tempat tinggalnya karena telah mengganggu kenyamannya.

DEKADENSI MORAL





Hampir setiap hari koran lokal harian Serambi Indonesia menurunkan  berita tentang amoral yang dilakukan oleh ummat Islam di Aceh. Kejadian  demi kejadian  terus terjadi di bumi rencong tercinta ini. Topik yang hampir sama terus terus terjadi. Pencabulan terhadap seorang gadis kecil oleh tukang becak, seorang gadis diperkosa oleh tiga orang pemuda sebaya, seorang gadis dibunuh setelah sebelumnya diperkosa, seorang ayah mencabuli anak kandung sendiri sampai hamil, ayah dan anak mencabuli seorang gadis, anak meniduri ibu kandungnya, seorang paman mengerayami keponakan sendiri, seorang ibu muda membuang anaknya setelah dilahirkan karena hasil hubungan gelap, dan masih banyak hal-hal yang terus terjadi setiap harinya. Belum lagi kasus khalwat hampir tiap jam terjadi. Pelakunya mulai dari pejabat yang segoyagianya menjadi panutan masyarakat, penegak hukum, pengawas syari’at, mahasiswa, tukang bangunan, tukang becak sampai kelas rakyat biasa. Ditambah lagi sekelompok manusia yang suka memaksa orang lain melakukan kegiatan maksiat. Sungguh mengerikan.

Senin, 04 Februari 2013

KEBIJAKAN PEMIMPIN


            Pemimpin merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap suatu kelompok, lembaga ataupun suatu tepat. Dalam strata kehidupan, pemimpin adalah orang yang dipercayakan dan diberi tanggung jawab untuk memegang suatu tampuk kekuasaan.  Mulai dari presiden sebagai kepala negara atau raja, gubernur, walikota, bupati, camat, kepala desa, kepala rumah tangga, dan pemimpin yang paling kecil adalah pemimpin bagi diri sendiri. Kepemimpinan yang kita pegang akan diminta pertanggungjawaban di dunia maupun di akhirat kelak.