Kamis, 20 Juni 2013

TADABUR AL-QUR’AN SOLUSI KEMAJUAN UMMAT

Rasulullah saw telah meninggalkan dua pusaka yang paling berharga kepada umat manusia yaitu al-Qur’an dan hadis. Jika kedua pusaka tersebut dijadikan pedoman dan tutunan dalam hidup akan membawa kepada keselamatan dunia dan akhirat. Ajaran dan isi yang terkandung dalam Al-Qur’an sangat universal sesuai dengan perkembangan zaman. Semua ilmu ada dalam al-Qur’an. Ada yang tersurat dengan jelas dan ada yang tersirat secara samar. Secara umum ilmu dalam al-Qur;an sebut saja tentang tumbuh-tumbuhan, binatang , perbintangan, kekayaan alam, tata cara bermasyarakat atau bernegara, dan masih banyak lagi kisah-kisah yang diceritakan dalam al-Qur’an baik yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Ajaran dan ilmu tersebut tidak akan bermakna dan sia-sia jika ummat Islam tidak pernah membaca, mengkaji ataupun mengamalkan keseluruhan isi al-Qur’an dalam menjalani kehidupan duniawi sebagai bekal di kehidupan ukhrawi. Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin bagi umat manusia menganjurkan hal yang pertama dan utama kepada umat adalah membaca. Hablumminallah dan hablumminannas perlu ilmu untuk menjalaninya, salah satu cara mendapatkan ilmu dengan membaca. Perintah ini merupakan wahyu pertama kepada baginda Rasul saw dalam surat al`Alaq ayat 1 sampai 5. Baca, baca dan bacalah. Pengulangan perintah baca menandakan bahwa membaca menjadi sesuatu yang sangat penting. Sesuatu yang tidak tahu menjadi jelas dengan membaca, sebagaimana dijelaskan dalam ayat 5 dalam surat al’Alaq yaitu “Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. “Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami”. (Asy-Syuro:52) Tentunya untuk mengambil isi al-Qur’an sebagai ilmu dan pedoman hidup ini, tidak cukup hanya membaca huruf demi huruf atau ayat demi ayat dengan irama yang sangat merdu tanpa mengetahui maknanya. Tapi yang paling penting adalah memahami makna lafal-lafal Al-Qur’an, dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Qur’an tunjukkan tatkala tersusun, dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang menjadikan makna-makna Al-Qur’an itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafal Al-Qur’an, serta pengambilan manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasehat-nasehat Al-Qur’an, patuh terhadap perintah-perintahnya, serta pengambilan ibrah darinya. Inilah yang disebut Tadabbur. Marilah memulai dari diri sendiri untuk mentadabur al-Qur’an untuk mendapatkan ridha Allah swt dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Setiap hari setiap saat al-Qur’an jadi bacaan utama untuk dikaji dan ditelaah dan mengamalkan ajarannya. Dengan demikian kita berharap Allah swt memberikan limpahan rahmat dan karunia. Sehingga dimasa mendatang tidak terdengar lagi Aceh mendapat peringkat kedua dari bawah dalam hal ketidaklulusan UN untuk tingkat SMA/MA, tidak terdengar lagi Aceh mendapat peringkat terakhir dalam hal Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), tidak terdengar lagi rakyat Aceh ribut dengan saudara sendiri masalah kekuasaan, tidak terdengar lagi ditengah masyarakat Aceh bunuh membunuh karena perebutan proyek, tidak terdengar lagi penguasa Aceh melakukan korupsi dan hal remeh temeh lainnya yang membuat malu diri kita sebagai rakyat di negeri syari’at. Semoga Aceh dimasa akan datang lebih maju dan menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan Islam serta Bandar wisata Islami yang mendunia. Amien ya rabb

Senin, 10 Juni 2013

HANA BUET MITA BUET



                                (Sebuah renungan untuk selalu menikmati kerja)

“Seorang  kawan pernah mengeluh bahwa dia sangat  bosan kerja ditempatnya sekarang. Kerja itu-itu saja, monoton tak ada tantangan sedikitpun.   Setahu saya tempat kerjanya merupakan  tempat kerja yang