Selasa, 02 April 2013

NYONTEK



BYE>>>BYE….NyonTeK

Menjelang ujian akhir nasional, banyak diataranya merasa resah, gelisah dan galaw. Wajar mungkin perasaan ini muncul bagi setiap orang yang berstatus pelajar tinggkat atas karena UN merupakan  perjuangan mencapai puncak sebagai siswa yang memakai seragam putih abu abu. Mungkin kalaw mahasiswa beban yang paling berat adalah ketika menyusun skripsi.

Berbagai usaha dilakukan oleh siswa untuk menghadapi UN, belajar dan berdo’a so pasti, tapi sebagian mareka merasa masih kurang pede dengan kemampuan belajarnya hingga melakukan ritual tertentu untuk bisa lulus diujian nasional. Yasinan, doa bersama dan berusahan mencari bocoran soal menjelang UN hal yang lumrah dilakukan oleh calon peserta UN. Bahkan didaerah tertentu (membaca kisah di internet) malah ada yang datang ke kuburan orang yang dianggap keuramat untuk memohon bantuan agar lulus waktu UN.

Nah, ada juga penyakit paling parah yang dilakukan oleh seorang pelajar adalah kebiasaan ‘menyontek’, baik dilakukan melalui kebetan yang dibuat kecil-kecilan maupun ngelirik temannya setiap kali ulangan.
Mungkin hari ini menyonteknya lebih keren sesuai dengan perkembangan zaman teknologi. Menyontek tidak perlu lagi menulis konsep atau melirik kawan samping tapi cukup membagikan no hp atau pin, waktu ujian duduk tenang menunggu sms dari kawan atau bbm.

Penyakit ini sangat merugikan, karena  dengan mencontek akan mendapatkan nilai bagus yang tertera di sertifikat kelulusan. Masalahnya akan timbul ketika masuk ujian SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) karena tidak yakin akan mampu menjawab soal soal di ujian tersebut. Keinginan menggebu untuk masuk PTN unggulan tidak tergapai, mungkin hanya mampu bersaing untuk masuk kuliah yang memiliki kampus “ditoko” alias swasta tak berkualitas.

Banyak contoh yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang malas belajar dan hanya mengandalkan usaha contekan akan berakhir ketempat yang tidak memuaskan.
Orang yang suka mencontek adalah orang tidak percaya pada kemampuan sendiri, sehingga dia mencari sandaran  agar keinginannya mencapai nilai bagus terpenuhi. Ironisnya, adakalanya isian yang dibuat sendiri sudah sesuai dengan pertanyaan tapi dihapus karena melihat punya kawan tidak sesuai dengannya. 

Pada dasarnya situkang contek merupakan pribadi yang sedang mengidap penyakit hati. Tidak percaya diri dan tidak mau berusaha dengan jalan lebih keras. Imam al-Ghazali menegaskan bahwa orang demikian mengidap penyakit hati yang berupa:


  • Nyontek merupakan perbuatan yang jelas-jelas mengiring pelakuya mengkhiati diri sendiri, guru, orang tua dan masyarakat. Belajar dengan jujur itu amanah (kepercayaan) yang tidak boleh dikhiati oleh siapapun. Dalam Islam, amanah tidak semata-mata menjadi pesan moral keagamaan. Dalam amanah terkandung ukuran nilai baik dan buruk. Penegasan tentang keharusan menjaga, memelihara dan menegakkan amanah dijelaskan dalam al-Qur’an: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (QS. Annisa:58).

Sedangkan larangan untuk tidak mengkhiati disinggung oleh Allah: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS. Anfaal: 27)

  •  Menyontek mengajarkan sikap pengecut bagi pelakunya, tidak berani melakukan sesuatu dengan tangan kosong. Penyontek adalah pecundang yang suatu saat nanti akan hancur dengan sendirinya tanpa perlu dilawan.

  •  Nyontek akan menghilangkan berkah Allah. Hilangnya berkah dari Allah akan berakibat lansung pada kehidupan seseorang dimasa depan.


Karena itu sebaiknya menjauhi nyontek agar hidup tenang  dan mendapatkan kesuksesan sejati serta keberkahan dari Allah. Maka ikrarkan dengan suara lantang “ selamat tinggal, Nyontek..Bye..bYe..ByE…”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahka komentar dengan bahasa yang santun