Jumat, 12 April 2013

UJIAN NASIONAL



Ujian akhir Nasional (UN) untuk tingkat sekolah menengah atas tinggal menghitung hari.  Tepatnya tanggal
15 April 2013 Insyaallah pelajar kelas XII  SMA/MA akan berjuang untuk memperoleh selembar sertifikat ijazah tanda tamat belajar sebagai siswa sekolah menengah atas.

Semua pihak merasa deg-degan dalam menghadapi detik-detik menjelang UN, baik Dinas Pendidikan, pihak sekolah (kepala sekolah dan guru), orang tua dan khususnya adalah calon peserta UN. Kekhawatiran akan gagal dalam ujian menjadi hantu yang menakutkan pihak-pihak yang tersebut diatas. Sebuah lembaga pendidikan di anggap berkualitas apabila dapat meluluskan peserta didiknya seratus persen dan bila yang terjadi sebaliknya, maka   akan secara terstruktur mungkin kepala dinas, kepala sekolah atau guru akan menghadapi hal yang tak mengenakkan, dimutasi atau bahkan bisa dipecat.

Karena tidak ingin mengalami hal yang  tidak mengenakkan, mungkin  sudah menjadi rahasia umum ditengah masyarakat khususnya dikalangan peserta UN untuk berusaha dengan berbagai cara untuk dapat lulus ujian akhir. Sekolah tertentu melakukan doa atau yasin bersama dan menambah  jadwal belajar untuk pelajaran UN. Mungkin ada sebagian pelajar disamping belajar dan berdoa bersama, juga sering berdoa sendiri dengan melaukan qiyamul lail atau puasa sunat senin kamis.   Selalu berdoa merupakan anjuran dalam agama Islam untuk selalu dilakukan apabila ingin mengerjakan suatu  pekerjaan agar di lnacrakan semua urusan ketika hendak melakukan suatu pekerjaan. Berdoa adalah lumrah bagi ummat Islam.  Kadang menjadi tidak wajar ketika ada sebagian pelajar berdoa untuk lulus UN di kuburan, tentunya tidak nyambung atau  melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Seperti yang penulis baca dalam sebuah tulisan  di internet,  menjelang UN tahun lalu salah satu SMA di daerah Situbondo dan Jombang, Jawa Timur  melaksanakan acara istighosah di kuburan.  Agak aneh kedengarannya, tapi itu nyata adanya. Di Situbondo, doa bersama oleh salah satu SMA dilakukan di kuburan salah satu kyai setempat yang cukup dikeramatkan. Sementara di Jombang, sejumlah siswa tampak khusuk memanjatkan doa di depan kuburan almarhum Abdulrahman Wachid, mantan Presiden RI.

Doa dan usaha  merupakan hal yang sangat penting  untuk mencapai kesuksesan. Sukses dalam UN harus ada usaha yaitu dengan belajar lebih giat dan juga tidak boleh lupa berdoa kepada Allah swt agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam proses ujian.

Sungguh suatu kebanggaan ketika lulus dengan angka tertinggi tertulis di ijazah dengam semua mata pelajaran. Tapi  angka – angka tersebut akan terbukti  berasal dari kerja keras belajar sungguh-sungguh dan  doa atau usaha  “kerja sampingan”  melalui bisa tidaknya masuk Perguruan Tinggi (PTN)  favorit  atau tidak.  Fakta selama ini suatu sekolah lulus seratus persen dan nilai yang tertera di ijazah sangat tinggi, tetapi ketika masuk perguruan Tinggi hanya sekian persen yang bisa menjadi mahasiswa kampus ternama, selebihnya hanya masuk perguruan Tinggi swasta bahkan tidak dikenal. Sungguh suatu ironi.

Tentunya, semua pihak terutama peserta UN mengharapkan lulus seratus persen dengan nilai tinggi. Hal tersebut tidak mustahil terjadi, ketika berusaha dengan sungguh-sungguh dalam belajar dan berdoa.  Sehingga ketika lulus bukan hanya mendapatkan  selembar sertifikat kelulusan dengan angka-angka tertinggi tercetak sebagai nilai, tapi angka tersebut bisa dipertanggung  jawabkan dengan mampu bersaing untuk masuk perguruan Tinggi Favorit. 

selamat menempuh UN kepada semua siswa/i SMA/MA, jangan lupa berdoa kepada Allah swt agar selalu  sukses dengan  memperoleh nilai yang memuaskan dan bisa masuk ke perguruan Tinggi Favorit. Amien Ya Rabb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahka komentar dengan bahasa yang santun