Selasa, 02 April 2013

HIDUP



UJIAN HIDUP

Hidup ini tak selamanya sesuai dengan keinginan kita. Sedih, senang, susah, gembira atau ketawa, air mata dan gundah gulana selalu menjadi romantika kehidupan. Walaupun pada dasarnya setiap  manusia selalu
berharap dalam hidup bergelimang dengan kebahagiaan. Pepatah tradisional menyebutkan ‘enaknya hidup bahagia dan mati masuk syurga’.

Dalam kehidupan ini tentunya tidak selalu merasakan yang namanya kebahagiaan. Allah mengujikan hamba-hambanya siapa saja yang dikehendaki dengan berbagai kesusahan. Ujian Allah kepada setiap manusia tidak melampaui kesanggupannya dalam menanggung beban tersebut. Hal ini sangat jelas termaktub dalam Al-Qur’an “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir." (Qs. Albaqarah: 286).

Ketika Allah menguji manusia dengan suatu cobaan, disinilah proses yang diberikan kepada kita oleh Allah agar menjadi pribadi-pribadi tangguh dengan selalu mendekatkan diri pada-Nya. Sekarang kembali kepada setiap pribadi, apakah ujian yang terjadi menjadi   beban untuk  berkeluh kesah seakan akan kitalah manusia yang paling menderita? Mungkin ada sebagian diantara kita yang menanggapinya dengan penderitaan yang berlebihan, dan sebagian lagi bersabar terhadap hal yang dihadapi. Orang sabar adalah orang yang beruntung. Allah berfirman dalam surat Ali Imran  ayat 200 yang artinya Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

Sangat jelas bahwa kesabaran akan menjadi orang yang beruntung dunia akhirat,  tapi sebaliknya keputusasaan akan menyebabkan kita rugi dan menjadi orang celaka. Allah berfirman dalam surat  Azzumar ayat  53 yang artinya Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Orang yang putus asa seringkali  bertindak diluar pikiran logis. Bahkan tidak berpikir matang sebelum bertindak. Akhirnya menjadi binasa karena tindakan sendiri. Hal ini tentunya sangat tidak baik dan sangat merugikan. Tidak berlebihan seandainya melihat suatu persoalan yang terjadi dengan hati lapang sehingga akan memberikan suatu pencerahan untuk mengatasi persoalan yang terjadi.

Manusia-manusia sukses adalah manusia yang mendapat ujian dari Allah kemudian mampu melewatinya 
dengan kesabaran. Diuji dan diuji dengan berbagai persoalan hidup. ‘Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?. dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.’
Jadi cobalah berpikiran lapang ketika terjadi suatu musibaha atau persoalan yang menimpa dalam hidup ini, sehingga akan menjadi orang sukses dunia akhirat. Kembalilah kepada tumtunan al-Qur’an dan hadis untuk keselamatan dunia akhirat,  karena segala persoalan hidup penyelesaiannya termaktum dalam al-Qur’an. Saat al-Qur’an bukannya hanya menjadi hiasan lemari kaca atau hanya menjadi daya tarik pada musabaqah tilawatil Qur;an.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahka komentar dengan bahasa yang santun