Masjid
merupakan rumah ibadah bagi kaum
muslimin. Simbol ummmat Islam. Keberadaan sebuah Masjid di suatu tempat
menandakan bahwa pada tempat atau daerah tersebut didiami oleh masyarakat yang
beragama Islam.
Aceh
dengan penduduknya mayoritas ummat Islam memiliki Masjid dengan jumlah yang
banyak. Hampir
disetiap kampung mempunyai sebuah Masjid. Pembangunan masjid
terus bertambah dari hari kehari. Pembangunan tersebut ada yang bersifat merenovasi untuk menambah keindahan arsitektur Masjid atau membangun di
tempat yang baru. Pembangunan masjid akan terlihat dibeberapa tempat jika melintasi perjalanan dari Banda
Aceh menuju arah Timur Medan.
Ironisnya
semangat membangun Masjid dikalangan masyarakat tidak dibarengi dengan semangat
memakmurkan Masjid dengan shalat berjama’ah ataupun dengan aktifitas lainnya
yang bersifat ibadah. Di tempat-tempat tertentu aktifitas shalat berjamaah di
Masjid hanya dilakukan ketika shalat Jum’at, sedangkan shalat lima waktu sering tidak ada jama’ahnya. Walaupun
pada dasarnya, Masjid bukan hanya dijadikan tempat untuk shalat. Masjid menjadi
central bagi ummat Islam dalam segala aktifitas, disamping menjadi tempat
ibadah dalam bentuk shalat, bisa juga jadi tempat belajar, tempat berpolitik
ataupun tempat berbisnis.
Masjid menjadi
tempat belajar dalam artian dari masjid bisa belajar tentang segala hal melalui
halaqah-halaqah, kajian ilmu keagamaan, khutbah jum’at atau membaca lansung
melalui buku-buku dan kitab-kitab yang disediakan oleh perpustakaan Masjid.
Sedangkan
Masjid menjadi tempat berpolitik dan berbisnis dalam artian, masjid menjadi tempat untuk bermusyawah dalam
mangatur strategi demi mamajukan agama
maupun negara dengan masyarakat tanpa ada sekat untuk mengeluarkan ide. Semua orang tanpa merasakan berbeda bisa duduk saling berbagi.
Sidi Gazalba
dalam sebuah buku menyebutkan bahwa
Masjid menjadi pusat tempat ibadah, pendidikan dan kebudayaan. Dari sinilah semua bermula. Pada
masa Daulah Abasiah yang terkenal dengan
kejayaan Islam, banyak melahirkan ahli pikir dengan karya-karya agung yang
terkenal sampai sekarang. Ilmuan pada masa itu belajar dan mengkaji ilmu
pengetahuan dari teras-teras Masjid. Pada masa tersebut, Masjid dilengkapi
dengan ruang-ruang tempat belajar atau mengkaji ilmu pengetahuan dan perpustakaan dengan ribuan jumlah koleksinya.
Aceh mempunyai
sebuah Masjid yang menjadi kebanggaan yaitu Masjid Raya Baiturrahman, letaknya
sangat stategis di tengah kota
Banda Aceh. Selama ini masjid
tersebut menjadi pusat aktifitas
masyarakat Aceh dalam hal beribadah, belajar ataupun berbisnis. Dalam
lingkungan masjid sudah ada Perpustakaan sebagai sumber pembelajaran, lembaga
pendidikan, radio, bank Islam dan lembaga untuk belajar berorganisasi.
Islam
sebagai penyelamat umat manusia dunia akhirat memberikan keistimewaan bagi
siapa saja yang hatinya selalu terpaut dengan masjid dengan jaminan perlidungan
di hari kiamat. Akan kah kita
menyia-nyiakan semua kesempatan yang bisa kita dapat dari Masjid?
Ketika saat ini sedang dihebohkan dengan aliran
sesat. Semua orang mengurut dada merasa prihatin bahwa Aceh sebagai daerah yang
kental Islam dapat terpengaruh dengan
aliran sesat dan rame-rame berteriak berharap
agar pihak–pihak yang berwenang untuk menumpas aliran sesat sampai ke
akar-akarnya dan mengutuk pelakunya. Hal tersebut sangat wajar dan sangat perlu
untuk tetap menjaga Islam tetap tegak di Aceh. Tapi ada baiknya sekali-kali
berteriak mengajak kesemua orang untuk
kembali ke Masjid dengan meramaikan
untuk shalat berjama’ah atau
aktifitas ibadah lainnya. Kalaupun tidak sanggup mengajak orang lain, cukuplah
mengajak diri sendiri dan keluarga untuk ke masjid. Setiap pribadi mengajak
keluarga masing-masing akan rame juga.
Tidak sanggup semua waktu, paling kurang sahlat magrib dan shalat subuh.
Sehingga masjid yang sudah dibangun
dengan menghabiskan uang ratusan juta tidak sia-sia dan akan selalu rame dengan berbagai aktifitas
jama’ah. Ummat Islam akan menjadi kuat
dan tangguh dengan shaf –shaf yang dibangun melalui keimanan. Ayo kita kembali ke Masjid. Semoga Islam akan terus berjaya di bumi Aceh
dan kita hidup bahagia dunia dan akhirat. Amien.
Sudah dimuat
di gema pada tanggal 20 mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahka komentar dengan bahasa yang santun