Selasa, 29 Januari 2013

TRADISI MAULID

Tanggal 12 Rabiul Awal setiap  tahunnya  ummat Islam memperingati maulid Nabi Muhammad saw. Pada tahun ini 12 Rabiul Awal jatuh pada tanggal 24 Januari 2013 tepatnya hari kamis. Peringatan maulid sudah dilaksanakan oleh ummat Islam sejak masa pemerintahan Bani Fatimiyah.  Dinasti ini memang memiliki hari-hari besar cukup banyak antara lain: Maulid Nabi Muhammad saw, Hari ‘Asyura (tanggal 10 Muharram), Maulid Hasan-Husein, Maulid Fathimiyyah, Awal bulan Rajab, Maulid Ali bin Abi Thalib, Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), Awal Ramadan, Akhir Ramadan, peringatan 7 hari kematian seseorang yang berlanjut pada hari ke 40, hari ke 100, tahun pertama kematian, tahun pertama kematian, dan hari ke 1000, peringatan menyambut musim penghujan, menyambut musim kemarau.


Peringatan-peringatan itu berpengaruh ke negeri kita (Indonesia) ini, terutama peringatan tentang kematian seseorang ( khususnya lagi leluhur). Walaupun sebagian kelompok tidak memperingatinya.
Maulid Nabi merupakan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw, walaupun menurut catatan  dalam beberapa buku tentang kehidupan  Rasulullah saw ditulis bahwa hari kelahiran Nabi Muhammad saw bervariatif, antara lain tanggal kelahiran beliau disebutkan 9 Rabi’ul Awwal dan 12 Rabi’ul Awwal. Secara historis-sosiologis tanggal kelahiran Rasulullah saw tidak diketahui secara pasti. Bahkan, sebagian ahli sejarah di masa kini yang mengadakan penelitian (research) menyatakan bahwa tanggal kelahiran Nabi saw adalah 9 Rabi’ul Awwal bukan 12 Rabi’ul Awwal. Dengan demikian perayaan memperingati Maulid Nabi saw pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal dari sisi sejarah tidak ada dasarnya (Abdullah, 2003 : 215)
Namun demikian, secara umum penetapan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw menurut kalender Masehi yang berlaku secara nasional di Indonesia)  adalah pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal.  Pada tanggal ini juga ditetapkan secara nasional sabagai hari libur dan berlaku sejak dahulu hingga sekarang. Walaupun di Aceh, ada daerah-daerah tertentu yang mengadakan perayaan Maulid bukan saja pada tanggal itu saja, tapi ada yang mengadakan sampai bulan Rabiul Akhir. Istilahnya, maulid satu, maulid dua, bahkan ada yang maulid tiga.
Tradisi maulid dalam masyarakat Aceh, antara satu daerah dengan daerah lainnya berbeda dalam tata cara pelaksanaannya.  Adakalanya daerah tertentu tradisi pelaksanaannya sangat meriah  dengan berbagai makanan lezat dan dirangkai dengan berbagai kegiatan perlombaan serta pada puncak acara ditutup dengan pergelaran ceramah agama. Pada intinya adalah mengenang baginda Rasulullah saw.
Sebagai ummat Islam, peringatan maulid yang dilakukan setiap tahunnya hendaknya ada perubahan secara pribadi dan kolektif kearah yang lebih baik dalam mencintai Rasulullah dan menuruti permintaan Rasulullah sendiri sebagai orang yang dicintai, yaitu dengan cara; pertama; Mengikuti Nabi Muhammad saw, mengerjakan sunahnya, mengikuti perkataannya, menjalankan perintahnya, dan menjauhi larangannya. Dalam hal ini Allah berfirman: Artinya: Katakanlah jika kamu benar-benar mencintai Allah maka ikutlah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang ( Q.S. Ali Imran: 31).
Kedua, Lebih mendahulukan apa yang disyariatkan dan diperintahkan Rasulullah daripada mendahulukan hawa nafsu dan keinginannya sendiri. Allah berfirman: Artinya: Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka; dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin), dan mereka mengutamakan ( orang-orang Muhajirin) atas mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa-apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang beruntung (Q.S. al-Hasyr: 9).
Ketiga, Banyak mengingat Rasulullah karena orang yang mencintai sesuatu tentu akan banyak mengingatnya. Dalam hal ini Allah berfirman: Artinya Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Q.S. al-Ahzab/33 : 56).
Tiga point inilah ungkapan cinta sejati kepada Rasulullah saw. Dengan peringatan maulid setiap tahunnya harusnya ada perubahan kearah yang lebih baik, bukan hanya sekedar makan-makan  dan ceramah agama. Belumlah terlambat menjadikan peringatan maulid tahun ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dengan menjadikan Baginda Rasul sebagai teladan dalam menjalani kehidupan.
(Disarikan dari berbagai sumber)

Sudah Pernah dimuat di Gema Baiturrahman Band Aceh Tanggal 25 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahka komentar dengan bahasa yang santun