Tanggal 12 Rabiul Awal
setiap tahunnya ummat Islam memperingati maulid Nabi Muhammad
saw. Pada tahun ini 12 Rabiul Awal jatuh pada tanggal 24 Januari 2013 tepatnya
hari kamis. Peringatan maulid sudah dilaksanakan oleh ummat Islam sejak masa
pemerintahan Bani Fatimiyah. Dinasti ini memang memiliki
hari-hari besar cukup banyak antara lain: Maulid Nabi Muhammad saw, Hari ‘Asyura
(tanggal 10 Muharram), Maulid Hasan-Husein, Maulid Fathimiyyah, Awal bulan
Rajab, Maulid Ali bin Abi Thalib, Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban),
Awal Ramadan, Akhir Ramadan, peringatan 7 hari kematian seseorang yang
berlanjut pada hari ke 40, hari ke 100, tahun pertama kematian, tahun pertama
kematian, dan hari ke 1000, peringatan menyambut musim penghujan, menyambut
musim kemarau.
Peringatan-peringatan itu berpengaruh ke negeri kita
(Indonesia) ini, terutama peringatan tentang kematian seseorang ( khususnya
lagi leluhur). Walaupun sebagian kelompok tidak memperingatinya.
Maulid
Nabi merupakan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw, walaupun menurut
catatan dalam beberapa buku tentang
kehidupan Rasulullah saw ditulis bahwa hari
kelahiran Nabi Muhammad saw bervariatif, antara lain tanggal kelahiran beliau
disebutkan 9 Rabi’ul Awwal dan 12 Rabi’ul Awwal. Secara historis-sosiologis
tanggal kelahiran Rasulullah saw tidak diketahui secara pasti. Bahkan, sebagian
ahli sejarah di masa kini yang mengadakan penelitian (research) menyatakan
bahwa tanggal kelahiran Nabi saw adalah 9 Rabi’ul Awwal bukan 12 Rabi’ul Awwal.
Dengan demikian perayaan memperingati Maulid Nabi saw pada tanggal 12 Rabi’ul
Awwal dari sisi sejarah tidak ada dasarnya (Abdullah, 2003 : 215)
Namun
demikian, secara umum penetapan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw menurut kalender
Masehi yang berlaku secara nasional di Indonesia) adalah pada tanggal 12
Rabi’ul Awwal. Pada tanggal ini juga
ditetapkan secara nasional sabagai hari libur dan berlaku sejak dahulu hingga
sekarang. Walaupun di Aceh, ada daerah-daerah tertentu yang mengadakan perayaan
Maulid bukan saja pada tanggal itu saja, tapi ada yang mengadakan sampai bulan
Rabiul Akhir. Istilahnya, maulid satu, maulid dua, bahkan ada yang maulid tiga.
Tradisi
maulid dalam masyarakat Aceh, antara satu daerah dengan daerah lainnya berbeda
dalam tata cara pelaksanaannya. Adakalanya daerah tertentu tradisi
pelaksanaannya sangat meriah dengan
berbagai makanan lezat dan dirangkai dengan berbagai kegiatan perlombaan serta
pada puncak acara ditutup dengan pergelaran ceramah agama. Pada intinya adalah
mengenang baginda Rasulullah saw.
Sebagai
ummat Islam, peringatan maulid yang dilakukan setiap tahunnya hendaknya ada
perubahan secara pribadi dan kolektif kearah yang lebih baik dalam mencintai
Rasulullah dan menuruti permintaan Rasulullah sendiri sebagai orang yang
dicintai, yaitu dengan cara; pertama; Mengikuti
Nabi Muhammad saw, mengerjakan sunahnya, mengikuti perkataannya, menjalankan
perintahnya, dan menjauhi larangannya. Dalam hal ini Allah berfirman: Artinya: Katakanlah jika kamu benar-benar mencintai
Allah maka ikutlah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu.Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang ( Q.S. Ali Imran: 31).
Kedua, Lebih
mendahulukan apa yang disyariatkan dan diperintahkan Rasulullah daripada
mendahulukan hawa nafsu dan keinginannya sendiri. Allah berfirman: Artinya: Dan orang-orang yang telah menempati kota
Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin),
mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka; dan mereka tiada menaruh
keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka
(orang Muhajirin), dan mereka mengutamakan ( orang-orang Muhajirin) atas mereka
sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa-apa yang mereka berikan itu). Dan
siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang
beruntung (Q.S. al-Hasyr: 9).
Ketiga, Banyak
mengingat Rasulullah karena orang yang mencintai sesuatu tentu akan banyak
mengingatnya. Dalam hal ini Allah berfirman: Artinya Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya (Q.S. al-Ahzab/33 : 56).
Tiga
point inilah ungkapan cinta sejati kepada Rasulullah saw. Dengan peringatan
maulid setiap tahunnya harusnya ada perubahan kearah yang lebih baik, bukan
hanya sekedar makan-makan dan ceramah
agama. Belumlah terlambat menjadikan peringatan maulid tahun ini sebagai
momentum untuk memperbaiki diri dengan menjadikan Baginda Rasul sebagai teladan
dalam menjalani kehidupan.
(Disarikan dari berbagai sumber)
Sudah Pernah dimuat di Gema Baiturrahman Band Aceh Tanggal 25 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahka komentar dengan bahasa yang santun