Ujian akhir Nasional (UN) untuk tingkat sekolah
menengah atas tinggal menghitung hari.
Tepatnya tanggal
15 April 2013 Insyaallah pelajar kelas XII SMA/MA akan berjuang untuk memperoleh
selembar sertifikat ijazah tanda tamat belajar sebagai siswa sekolah menengah
atas.
Semua pihak merasa deg-degan dalam menghadapi detik-detik menjelang UN, baik Dinas
Pendidikan, pihak sekolah (kepala sekolah dan guru), orang tua dan khususnya
adalah calon peserta UN. Kekhawatiran akan gagal dalam ujian menjadi hantu yang
menakutkan pihak-pihak yang tersebut diatas. Sebuah lembaga pendidikan di
anggap berkualitas apabila dapat meluluskan peserta didiknya seratus persen dan
bila yang terjadi sebaliknya, maka akan
secara terstruktur mungkin kepala dinas, kepala sekolah atau guru akan
menghadapi hal yang tak mengenakkan, dimutasi atau bahkan bisa dipecat.
Karena
tidak ingin mengalami hal yang tidak
mengenakkan, mungkin sudah menjadi
rahasia umum ditengah masyarakat khususnya dikalangan peserta UN untuk berusaha
dengan berbagai cara untuk dapat lulus ujian akhir. Sekolah tertentu melakukan
doa atau yasin bersama dan menambah jadwal belajar untuk pelajaran UN. Mungkin ada
sebagian pelajar disamping belajar dan berdoa bersama, juga sering berdoa
sendiri dengan melaukan qiyamul lail atau puasa sunat senin kamis. Selalu berdoa merupakan anjuran dalam agama
Islam untuk selalu dilakukan apabila ingin mengerjakan suatu pekerjaan agar di lnacrakan semua urusan ketika
hendak melakukan suatu pekerjaan. Berdoa adalah lumrah bagi ummat Islam. Kadang menjadi tidak wajar ketika ada sebagian
pelajar berdoa untuk lulus UN di kuburan, tentunya tidak nyambung atau melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.
Seperti yang penulis baca dalam sebuah tulisan di internet, menjelang UN tahun lalu salah satu SMA di daerah Situbondo dan Jombang, Jawa
Timur melaksanakan acara istighosah di
kuburan. Agak aneh kedengarannya, tapi
itu nyata adanya. Di Situbondo, doa bersama oleh salah satu SMA dilakukan di
kuburan salah satu kyai setempat yang cukup dikeramatkan. Sementara di Jombang,
sejumlah siswa tampak khusuk memanjatkan doa di depan kuburan almarhum
Abdulrahman Wachid, mantan Presiden RI.
Doa dan usaha merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Sukses dalam UN
harus ada usaha yaitu dengan belajar lebih giat dan juga tidak boleh lupa
berdoa kepada Allah swt agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam proses
ujian.
Sungguh suatu kebanggaan ketika
lulus dengan angka tertinggi tertulis di ijazah dengam semua mata pelajaran.
Tapi angka – angka tersebut akan terbukti berasal dari kerja keras belajar
sungguh-sungguh dan doa atau usaha “kerja sampingan” melalui bisa tidaknya masuk Perguruan Tinggi
(PTN) favorit atau tidak.
Fakta selama ini suatu sekolah lulus seratus persen dan nilai yang
tertera di ijazah sangat tinggi, tetapi ketika masuk perguruan Tinggi hanya
sekian persen yang bisa menjadi mahasiswa kampus ternama, selebihnya hanya
masuk perguruan Tinggi swasta bahkan tidak dikenal. Sungguh suatu ironi.
Tentunya, semua pihak terutama
peserta UN mengharapkan lulus seratus persen dengan nilai tinggi. Hal tersebut
tidak mustahil terjadi, ketika berusaha dengan sungguh-sungguh dalam belajar
dan berdoa. Sehingga ketika lulus bukan
hanya mendapatkan selembar sertifikat kelulusan
dengan angka-angka tertinggi tercetak sebagai nilai, tapi angka tersebut bisa
dipertanggung jawabkan dengan mampu
bersaing untuk masuk perguruan Tinggi Favorit.
selamat menempuh UN kepada semua
siswa/i SMA/MA, jangan lupa berdoa kepada Allah swt agar selalu sukses dengan memperoleh nilai yang memuaskan dan bisa masuk
ke perguruan Tinggi Favorit. Amien Ya
Rabb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahka komentar dengan bahasa yang santun