Ketika orang
berbicara tentang Aceh, tak terlepas
dalam ingatan adalah kota Banda Aceh sebagai
pusatnya ibukota Aceh. Berbagai kemegahan
terdapat dijantung kotaradja yang sudah berumur delapan abad lebih. Dari tahun
ke tahun kota Banda Aceh terus berbenah menjadi kota yang sangat diperhitungkan
oleh wisatawan untuk dikunjungi. Apalagi dengan adanya Bandara Internasional
Sultan Iskandar Muda (SIM) hanya beberapa kilometer dari pusat kota, memberi
kemudahan bagi kunjungan wisatawan luar
Aceh.
Di Kota Banda Aceh
ada beberapa tempat yang menjadi tujuan wisatawan sebagai
tempat rekreasi atau pusat
penelitian ilmu, di antaranya yaitu:
1. Masjid
Raya Baiturrahman
Sebagai
tempat suci Ummat Islam menjadi tujuan utama wisatawan lokal maupun wisatawan
luar. Seakan belum afdhal dikatakan
pergi ke Banda Aceh sebelum mengunjungi Masjid kebanggaan Ummat Aceh ini. Letaknya yang sangat strategis dipusat kota, memberikan kemudahan
akses bagi siapa saja yang berniat mengunjunginya.
Setiap hari Masjid ini dikunjungi oleh ribuan
orang yang datang dan pergi dengan berbagai kepentingan. Shalat sebagai tujuan pokok tentunya,
disamping tujuan lain semisal menghadiri akad nikah, melepas nazar, turun tanah anak
bayi, mengaji, membaca, ketemuan dengan kawan, atau hanya sekedar duduk santai
dibawah pohon diperkarangan Masjid untuk
melapas penat dan menikmati angin sepoi – sepoi pada siang hari.
2. Gunongan
Tempat wisata ini terletak di Jalan Teuku
Umar merupakan sebuah obyek bangunan peninggalan Sultan Iskandar Muda.
Gunongan diambil dari
bahasa Melayu artinya gunung, adalah sebuah bangunan berupa gunungan yang
dipersembahkan oleh Sultan Iskandar Muda kepada permaisurinya Putri Kamaliah
dari Negeri Pahang, Malaysia.
Putri Kamaliah atau lebih
dikenal dengan Putroe Phang diboyong Sultan Iskandar Muda ke Aceh setelah
menaklukkan Pahang, Malaysia. Saking cintanya pada permaisuri dari Pahang,
Sultan Iskandar Muda memenuhi permintaan Putroe Phang dan membuatkan baginya
taman sari di belakang istana tempat permaisuri menyepi dan menghibur diri kala
kerinduan menghampiri akan negerinya. Di Taman Ghairah, taman yang berada di
belakang kompleks Kesultanan Darud Donya inilah sebuah gunongan menjadi
perwujudan bebukitan negeri Pahang dibangun.
3. Museum Aceh
Jika
mengunjungi Meseum Aceh yang berada di Banda Aceh, pasti akan terlihat sebuah
lonceng yang berukuran raksasa yang berada sedikit jauh dengan lokasi Rumoh
Aceh (rumah adat Aceh). Lonceng ini adalah hadiah kaisar Yonglee yang berkuasa
di daratan China atau Tiongkok kepada Kerajaan Samudera Pasai sebagai wujud
persahabatan kedua Kerajaan.
Lonceng
yang berbentuk stupa ini memiliki tinggi 125 cm dan lebar 25 cm. Dibagian
dinding luarnya ada tulisan bahasa Arab yang sudah agak susah dibaca karena
telah
termakan
usia, akan tetapi tulisan Chinanya masih bisa dibaca dengan jelas kira-kira
tertulis seperti ini: “Sing Fang Niat Tong Juut Kat Yat Tjo yang berarti
(Sultan Sing Fa yang telah dituang dalam bulan 12 dari tahun ke 5). Lonceng ini
diantar oleh Laksamana Cheng Ho pada abad ke 15 sekitar tahun 1414 M, mungkin
ini ada kaitannya dengan tulisan China nya.
Jadi
ketika mengunjungi Meseum, disamping melihat rumoh adat Aceh (Rumoh Aceh)
dengan segala keindahan didalamnya, juga melihat lonceng cakradonya.
4. Kapal PLTD
Apung
Tempat wisata ini untuk mengenang Tsunami pada 2004, berupa kapal generator listrik yang terbawa Tsunami. Obyek wisata ini terdampar 3 km dalam perumahan penduduk Desa Punge Blang Cut.
Tempat wisata ini untuk mengenang Tsunami pada 2004, berupa kapal generator listrik yang terbawa Tsunami. Obyek wisata ini terdampar 3 km dalam perumahan penduduk Desa Punge Blang Cut.
5. Kapal di Atas
Rumah
Tempatnya berada di kawasan Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, yang tetap dipertahankan untuk mengenang peristiwa Tsunami 2004. Kapal yang terdampar di atap rumah penduduk ketika Tsunami sampai sekarang masih berada di atas atap rumah.
Tempatnya berada di kawasan Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, yang tetap dipertahankan untuk mengenang peristiwa Tsunami 2004. Kapal yang terdampar di atap rumah penduduk ketika Tsunami sampai sekarang masih berada di atas atap rumah.
6. Museum
Tsunami
Wisata ini berada di Jl Sultan Iskandar Muda, didirikan untuk mengenang Tsunami 2004, menjadi pusat pendidikan, tempat perlindungan Tsunami, menampilkan simulasi elektronik gempa bumi 2004.
Wisata ini berada di Jl Sultan Iskandar Muda, didirikan untuk mengenang Tsunami 2004, menjadi pusat pendidikan, tempat perlindungan Tsunami, menampilkan simulasi elektronik gempa bumi 2004.
7. Replika
Pesawat Seulawah RI-001
Tempat wisata ini di Lapangan Blang Padang, Kecamatan Baiturrahman, pesawat aslinya disumbangkan ke pemerintah RI melalui pengumpulan harta pribadi masyarakat serta saudagar Aceh. Blang Padang juga menjadi tempat reaksi dan lapangan Olahraga masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya.
Tempat wisata ini di Lapangan Blang Padang, Kecamatan Baiturrahman, pesawat aslinya disumbangkan ke pemerintah RI melalui pengumpulan harta pribadi masyarakat serta saudagar Aceh. Blang Padang juga menjadi tempat reaksi dan lapangan Olahraga masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya.
8. Taman Sari
Banda Aceh
Tempatnya berada berada tidak jauh dari Masjid Raya dengan taman yang luas tertata rapi, aneka permainan gratis bagi anak-anak, dan juga hotspot gratis.
Tempatnya berada berada tidak jauh dari Masjid Raya dengan taman yang luas tertata rapi, aneka permainan gratis bagi anak-anak, dan juga hotspot gratis.
Tempat – tempat tersebut, hanya
sebagian tempat wisata di Banda Aceh yang banyak dikunjungi oleh warga.
Tentunya masih banyak tempat lain juga yang tak kalah menarik untuk dikunjungi
bersama keluarga di hari libur atau akhir pecah. Selamat Ulang Tahun Kota Banda
Aceh, moga Banda Aceh Makin di Kenal di Kancah nasional dan Manca Negara, Amin
Ya Rabb. (disarikan dari berbagai sumber)
_________
Fauziah
Usman: mengabdi di MAN Model Banda Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahka komentar dengan bahasa yang santun