Selasa, 05 Maret 2013

MENARIK SETIAP KESEMPATAN

Perempuan adalah makhluk Tuhan yang paling cantik dan menarik. Kedua kosa tersebut bersifat relative, tergantung pada setiap pribadi masing-masing bagaimana memaknai kata cantik dan menarik. Allah menciptakan manusia khususnya perempuan dengan bentuk yang paling menarik. Jutaan perempuan dimuka bumi ini mempunyai kecantikan yang berbeda antara satu dan lainnya. Mulai dari warna kulit, bentuk muka, mata, bibir, hidung, dan telinga bentuknya serupa tapi tak sama. Maha suci Allah, betapa banyak nikmat yang telah kita nikmati.

Kecantikan seorang perempuan sering tersamarkan apabila tidak didukung oleh penampilan yang menarik. Yang dimaksud dengan penampilan menarik disini adalah penampilan yang enak dipandang mata, serasi dan cocok dengan postur tubuh seseorang. Harganya tidak perlu  mahal, tetapi ketika dipakai cocok dan serasi dengan si pemakai . Seringkali kita mellihat banyak kaum perempuan dalam berpakaian kurang memperhatikan  keserasian  sehingga antara atas bawah sering tabrakan warnanya. Jilbabnya kotak-kotak hitam putih, baju atasan warna kembang setaman dipadukan dengan bawahan yang hijau. Dari atasan sampai bawahan warnanya jadi ABeCe. (bacanya: Gak nyambung).
Seorang perempuan harus selalu tampil menarik luar dalam terutama  untuk suaminya agar tidak berpindah kelain hati. Begitu juga dengan perempuan yang berperan ganda dalam masyarakat selain menjadi istri.  Tentunya menjadi public figure dituntut selalu berpenampilan menarik ketika tampil didepan  umum. Sebagai  ibu Darma wanita,  sebagai pengajar, seorang dokter, juru  perawat, karyawan kantor, pendakwah, wartawan dan kerjaaan lainnnya yang melayani masyarakat.  Pekerjaan tersebut membutuhkan penampilan menarik untuk bisa lebih memberikan pelayanan yang prima dan menyenangkan kepada masyarakat umum. Jika dalam melayani  masyarakat  berpenampilan kumuh (pakaian dengan warna tabrakan dan bau badan menyengat) akan sangat tidak  menyenangkan bagi orang lain. Terlebih sebagai pengajar  atau pendakwah.  Jika berpenampilan kurang  menarik ketika berdiri didepan akan menjadi pembicaraan  dikalangan peserta didik dan mengurangi  minat belajar anak-anak (membosankan).  Tetapi harus menjadi catatan juga bagi kaum perempuan bahwa menarik harus luar dalam. Fisik menarik otak encer. Dengan kata lain,  seseorang perempuan akan terlihat menarik apabila didukung oleh beauty, brain, and behavior
Perkembangan dunia globalisasi dewasa ini telah menyeret  banyak kaum perempuan untuk bisa tampil menarik  dengan menghalalkan segala cara.  Pemakaian  bahan-bahan yang  haram untuk mempercantik diri secara instan telah menjadi boomerang dalam masayrakat.  Kaum perempuan berlomba-lomba untuk bisa tampil menarik, tidak heran bila uang ratusan juta  rela dikeluarkan untuk membuat hidung pesek menjadi mancung, kulit hitam menjadi putih dan hal lain yang dianggap kurang sesuai dengan pandangan era masyarakat sekarang.  Ironisnya, ada kalanya sudah merogoh kocek mahal-mahal bukan kecantikan  impian yang didapatkan tapi malapetaka kehancuran anggota tubuh yang didapatkan. Allah melipat gandakan nikmat  bagi siapa saja manusia yang mau bersyukur dan memberikan azab yang sangat besar bagi hamab yang mengingkarinya. Sungguh manusia sangat sedikit yang bersyukur atas nikmat Allah yang telah diterima.   
Sebagai seorang perempuan muslim dalam berpakaian harus lebih enak dipandang, apalagi sebagai seorang yang selalu berhadapan dengan orang banyak atau menjadi pendidik hendaknya memperhatikan penampilan. Tentunya penampilan yang menarik tersebut tidak bertentangan dengan aturan Allah dan menyesuaikan waktu dan tempat ketika mengenakan pakaian tertentu. Katakanlah pakaian yang seharusnya dikenakan untuk pergi pesta jangan digunakan untuk mengajar, sehingga ketika berdiri didepan anak-anak tidak membuat mata silau melihatnya.
Dalam Islam ada aturan yang harus diperhatikan ketika berpakaian.  Dalam al-Qur’an  dijelaskan antara lain:” Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. AL-Ahzab: 59)
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS. An – Nuur : 31)
Dari dua ayat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa criteria pakaian perempuan muslim yaitu: (1) Menutup aurat. Pakaian yang dikenakan adalah pakaian yang menutup seluruh anggota  tubuh kecuali yang dibolehkan menampakkan. (2) Harus longgar. Pakaian yang dikenakan menutup anggota tubuh, bukan membukusnya. Sebagian perempuan hari ini memakai pakaian yang tertutup dari kepala sampai kekaki tetapi baju-baju yang dikenakan press body sehingga yang ada dibalik baju tercetak dengan jelas. (2) Berbahan tebal, tidak transparan, baju-baju yang dikenakan hendaknya dari bahan yang tidak tembus pandang atau transparan. Rasulullah saw bersabda: “Bahwa Asma binti Abi Bakar masuk rumah Rasulullah dengan menganakan pakaian yang tipis, maka Rasulullah berkata: “Wahai Asma, sesungguhnya wanita yang telah haidh (baligh) tidak dipekenankan untuk dilihat daripadanya kecuai ini dan ini, dengan mengisyaratkan wajah dan telapak tangan” (HR. Abu Daud).   (3) Tidak menyerupai pakaian laki-laki. “Rasulullah saw melaknat pria yang menyerupai pakaian wanita dan wanita yang menyerupai pakaian  laki-laki” (HR. Abu Dawud). (4) Bukan libas syuhrah (pakaian popularitas). Abu Al-Ghifari dalam bukunya “Kudung Gaul: Berjilbab tapi Telanjang” menjelaskan libas syuhrah adalah setiap pakaian yang dipakai untuk meraih popularitas (gengsi) di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal  yang dipakai oleh seseorang untuk berbangga dengan gaun dan perhiasannya, maupun pakaian yang bernilai rendah yang dipakai oleh seseorang untuk menampakkan kedzuhudannya dan dengan tujuan riya.
Demikian beberapa kriteria  pakaian perempuan muslim sebagai pelindung anggota tubuh sekaligus untuk selalu tampil menarik. Oleh karena itu, kaum perempuan muslim harus  selalu tampil menarik tanpa meninggalkan aturan-aturan yang digariskan oleh agama, sehingga akan selamat dunia akhirat. Wallahu’aklam.
Banda Aceh, 2 september 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahka komentar dengan bahasa yang santun